Kamis, 23 Maret 2017

Pemusnahan Alat dan Reagen Tidak Terpakai

Pemusnahan Alat dan Reagen Tidak Terpakai

Kertiasa (2006) mengelompokkan peralatan yang ada di laboratorium biologi sebagai berikut:
  1. Alat-alat optik, seperti mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mikroskop elektron
  2. Alat-alat dan wadah dari kaca (kaca objek, cover glass, cawan petri, gelas beker, pipet tetes, tabung reaksi) dari porselen atau dari plastik yang tidak mudah terkorosi
  3. Alat-alat bantu seperti penjepit, sumbat karet, sumbat gabus, pelubang gabus, spatula, sikat tabung reaksi dan sikat buret serta corong,
  4. Alat-alat bedah dan pengerat seperti jarum, panci bedah, gunting, pinset, pisau,
  5. Alat peraga dan model seperti kerangka, torso, kotak genetika dan carta,
  6. Alat-alat ukur seperti neraca, termometer, hygrometer, stop watch, dan respirometer,
  7. Alat-alat penopang/penumpu seperti statif dan alasnya, kaki tiga, kasa, rak tabung reaksi,
  8. Alat pemanas, seperti pembakar spiritus
  9. Alat-alat untuk kegiatan lapangan seperti kuadrat, jala plankton

Bahan-bahan yang sering digunakan pada laboratorium biologi antara lain:
  1. Specimen merupakan hewan, tumbuhan dan mikrorganisme yang digunakan sebagai contoh dalam laboratorium. Specimen hewan contohnya Specimen Nyamuk Diptera Culicidae, Specimen Katak serasah (Leptobrachium hasseltii), Preparat Ulat Bulu, Specimen Cacing Trichuria, Preparat Awetan Erytrosit dan Berbagai Preparat Awetan Jaringan. Specimen tumbuhan yang digunakan untuk keperluan laboratorium perlu ditanam di lahan/kebun laboratorium maupun rumah kaca. Misalnya Specimen daun dan Specimen Bunga. Yang termasuk mikroorganisme adalah bakteri, jamur, alga, protozoa. Mikroorganisme untuk memeliharanya diperlukan media yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Zat-zat itu antara lain senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak), mineral, vitamin, dll. Contohnya Jamur Aspergillus sp. dan Cyanophyta Nostoc commune. Media untuk pertumbuhan mikroorganisme macamnya banyak sekali.
  2. Hewan percobaan. Laboratorium memerlukan pemeliharaan hewan percobaan yang bertubuh kecil, seperti: mencit/tikus putih (Mus musculus), tikus (Rattus norvegicus), marmot (Cavia porcellus), kelinci (Oryctolagus cuniculus), hamster (Mesocricetus auratus), dan kadang-kadang ayam (Gallus domesticus), itik (Anas platyrhynchos domesticus). Selain itu juga diperihara amfibi (kodok dan katak), ikan, dan serangga. Dalam pemeliharaan hewan percobaan di laboratorium harus dipahami 6 prinsip pengawasan pada pemeliharaan dan pembiakan, yaitu: Pengawasan lingkungan, Pengawasan status kesehatan, Pengawasan pegawai, Pengawasan makanan dan minuman, Pengawasan system pengelolaan dan pembiakan dan Pengawasan kualitas hewan.
  3. Model merupakan tiruan dari hewan atau manusia atau bagian-bagiannya. Model yang banyak terdapat di laboratorium sekolah antara lain model manusia, tengkorak, kulit, mata, dll.
  4. Bahan Kimia. Kebanyakan bahan kimia yang dipakai di laboratorium adalah berbahaya. Oleh karena itu untuk kesehatan dan keselamatan kerja, maka anggap semua bahan kimia berbahaya, kecuali benar-benar yakin bahwa bahan tersebut tidak berbahaya dan bekerjalah dengan jumlah sesedikit mungkin. Bahan kimia yang tidak berbahaya antara lain: gula (glukosa, fruktosa, sukrosa), aquadest, agar.
  5. Reagen dan Cat. Reagen dan Larutan Cat digunakan untuk melihat sel atau koloni mikroorgaisme di laboratorium. Contohnya Hucker’s Crystal Violet (Larutan Gram A), Lugol’s Iodine (Larutan Gram B), Alkohol-aceton (Larutan Gram C), Safranin 0,5% (Larutan Gram D), Carbol Fuchsin (Ziehl’s Neelsen A), Asam alkohol 3% (Ziehl’s Neelsen B), dan Methylen Blue 0,3% (Ziehl’s Neelsen C).

Peralatan laboratorium dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
  1. Peralatan consumable adalah peralatan laboratorium yang digunakan sekali pakai rusak atau dibuang atau dapat juga sekali pakai pecah atau mudah pecah. Yang termasuk peralatan ini adalah alat gelas, pipa gelas, pipa karet, kertas saring, kertas kromatografi, dll.
  2. Peralatan non-consumable adalah peralatan laboratorium yang dapat digunakan terus-menerus dan bukan sekali pakai. Yang termasuk peralatan ini adalah pembakar gas, mikroskop, peralatan elektronik, dll. Sebaiknya mikroskop dan peralatan elektronik disimpan terpisah.

Alat yang telah rusak dan tidak dapat dipakai lagi di data kemudian dipisahkan alat gelas dan alat non gelas. Alat non gelas di dimusnahkan dengan cara dibakar. Alat gelas dimusnahkan dengan cara ditimbun atau dikubur di dalam tanah. Secara umum, metode pembuangan limbah laboratorium terbagi atas empat metoda.
  1. Pembuangan langsung dari laboratorium
Metode pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan yang dapat tidak berbahaya seperti specimen tumbuhan. Bahan-bahan yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium.
  1. Pembakaran terbuka
Metode pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
  1. Pembakaran dalam insenerator
Metode pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
  1. Dikubur di dalam tanah
Dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metode ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.


Daftar Pustaka

Kertiasa N. 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak Scientifik.






1 komentar:

  1. infonya sangat bermanfaat, menjadi literatur saya untuk mengelola laboratorium. terima kasih mba dewi

    BalasHapus